Jumat, 11 November 2016

Contoh SOP HEMATOLOGI.

SOP

(SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR) LABORATORIUM
HEMATOLOGI





DISUSUN OLEH :
SUHRAWARDI
SANDYTIA AMERTHA, A.Md.AK



PUSKESMAS BINUANG
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TAPIN
2016

PENGAMBILAN DARAH VENA
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:
¼
PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
PEMERINTAH KAB.
TAPIN

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
1.
Pengertian
Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture.
Pengambilan Darah Vena Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf  besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf mediana
2
Tujuan
1.      Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan.
2.      Menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita.
3.      Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy)
3
Kebijakan
Setiap analis yang melakukan sampling mampu melakukan pengambilan sampel darah vena dengan baik dan benar.
4
Referensi
PERMENKES NO.411 TAHUN 2010 TENTANG LABORATORIUM KLINIK
Pasal 17 Ayat 2
  
    

PUSKESMAS
BINUANG
PENGAMBILAN DARAH VENA

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:


5
Prosedur/langkah-langkah
Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :
1.      Lengan pada sisi mastectomy
2.      Daerah edema
3.      Hematoma
4.      Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
5.      Daerah bekas luka
6.      Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
7.      Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu.
 Alat & Bahan                                                            
1.      Spuite
2.      Torniquet
3.      Kapas alkohol
4.      Plesterin
5.      Anti koagulan/ EDTA
6.      Vacum tube     
   
 

PUSKESMAS
BINUANG
PENGAMBILAN DARAH VENA

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:
3/4

5
Prosedur/langkah-langkah
Prosedur Kerja
1.      Identifikasi pasien
-          Nama,surat rujukan dokter, dll
-          Tanyakan pasien puasa atau tidak
2.      Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin.
3.      Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
4.      Meminta pesetujuan pasien (informed Consent)
5.      Menyiapkan peralatan untuk pengambilan darah vena
6.      Minta pasien meluruskan lengannya, pilih tangan yang banyak melakukan aktivitas
7.      Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.
8.      Pasangkan torniquet kira-kira 4cm diatas lipatan siku.
9.      Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic dan memiliki dinding tebal.
10.  Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering.
11.  Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam semprit . Usahakan sekali tusuk vena, lalu torniquet dilepas.
12.  Setelah volume darah dianggap cukup, letakan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit.
13.  Beri label pada tabung (Nama dan nomor sampel)
14.  Identifikasi faktor resiko
15.  Mengucapkan terimakasih

  
  

PENGAMBILAN DARAH KAPILER
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:
1/1
PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
PEMERINTAH KAB.
TAPIN

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
1.
Pengertian
Tata cara pengambilan sampel darah dari kapiler pasien.
2
Tujuan
Agar pengambilan darah kapiler dapat dilakukan dengan baik dan benar.
3
Kebijakan
Setiap analis yang melakukan sampling mampu melakukan pengambilan sampel darah kapiler dengan baik dan benar.
4
Referensi
PERMENKES NO.411 TAHUN 2010 TENTANG LABORATORIUM KLINIK
Pasal 17 Ayat 2
5
Prosedur/Langkah-langkah
Pengambilan darah kapiler pada bayi-bayi baru lahir sering dilakukan di daerah tumit atau jari kaki. Jika kebutuhan darah sedikit, maka pengambilan darah pada anak kecil dapat dilakukan pada jari tangan ke-3 dan 4.

1)      Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :
a.    Blood lancet
b.    Autoklik
c.    Kapas alkohol 70%

2)      Melakukan pengambilan sampel darah kapiler dilakukan dengan cara seperti berikut :
1.      Bersihkan lokasi pengambilan darah dengan alkohol 70%
2.      Tunggu sebentar hingga alkohol mengering
3.      Lakukan tusukan di ujung jari dengan lanset steril
4.      Usap tetesan darah pertama dengan kapas kering
5.      Lakukan tekanan perlahan-lahan kira-kira 1 cm di atas tusukan, lepaskan kembali agar darah mengalir. Ulangi lagi sampai darah yang dibutuhkan sudah terpenuhi
6.      Tekan ujung tusukan dengan kapas atau kasa sampai perdarahan berhenti.
7.      Mengucapkan terimakasih
6
Diagram alir

7
Unit terkait
Poli umum , poli KIA, poli MTBS

  



PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
(TEST STRIP)
SOP

:


:


:




PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
PEMERINTAH KAB.
TAPIN

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
1.
Pengertian
Merupakan pemeriksaan darah rutin untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah seorang pasien
2
Tujuan
Untuk mendapatkan kadar hemoglobin dalam darah pasien guna membantu menegakkan diagnosa dokter
3
Kebijakan
Semua pasien yang memiliki gejala anemia dapat diperiksakan kadar Hb.
4
Referensi
Prosedur alat Nesco HB 
Good Laboratory Practise/GLP,  Pusdiknakes 2004
 Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5
Prosedur/Langkah-langkah
Melalui biosensor electrode system pemeriksaan ini berdasarkan penentuan perubahan arus yang disebabkan oleh reaksi asam urat dalam electrode pada strip. Ketika sampel darah menyentuh area target pada strip, darah otomatis tertarik ke zona reaksi pada strip. Hasil tes akan ditampilkan pada layar
Alat dan Bahan           : a. Nesco Multi Chek
                                b. Stik HB dan chip HB
                                c. Kapas alcohol dan kapas kering
                                d. Autoclik
                                e. Blood lancet
Speciment: Darah kapiler

Cara kerja        :
Ø  Dipasang chip HB pada bagian atas GCU meter
Ø  Dimasukkan strip HB pada lubang yang telah disediakan, alat akan menampilkan simbol darah
Ø Diletakkan sisi strip pada tetesan darah sehingga darah masuk pada strip






PUSKESMAS
BINUANG
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
( TEST STRIP )

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:
2/2

5
Prosedur/langkah-langkah
biarkan darah terisap dengan daya kapileritasnya.
Ø  Ditunggu, alat akan menghitung mundur dan kadar HB akan muncul pada layar
Ø  Dikeluarkan tes strip dan buang ke dalam bak sampah medis
Ø  Nilai normal :

Pria  14,0-16,0 gr/dL
            Wanita 12,0-14,0 gr/dl         
6
Diagram alir

7
Unit terkait
Poli umum,poli KIA




  

PEMERIKSAAN LEUKOSIT
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:
½
PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
PEMERINTAH KAB.
TAPIN

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
1.
Pengertian
Pemeriksaan Leukosit merupakan pemeriksaan Laboratorium untuk mengetahui dan menentukan jumlah sel leukosit dalam darah.
2
Tujuan
Untuk menentukan jumlah sel leukosit dalam darah seseorang dan sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan Leukosit, sehingga terhindar dari kesalahan prosedur.
3
Kebijakan
Semua pasien baru dapat dimintakan pemeriksaan Leukosit
4
Referensi
  Good Laboratory Practise/GLP,  Pusdiknakes 2004
 Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5
Prosedur/Langkah-langkah
Ø  Sampel darah dapat diambil dari tangan kanan pasien baik pasien pada vena fosa cubiti (pangkal lengan) apabila gagal dapat diambil dari tangan kiri pada posisi yang sama atau pada vena radialis (kepalan tangan) sebanyak ± 1 cc menggunakan spuit       3 cc.
Ø  Darah yang didapat dimasukan kedalam tabung EDTA kemudian dapat langsung dilakukan pemeriksaan Leukosit.
Ø Tabung reaksi diisi dengan larutan Turk sebanyak 95 μl, darah EDTA dikocok.
Ø Ditambah 5 μl darah EDTA dengan clinipet.
Ø Homogenkan dengan menggunakan clinipet
Ø Sebelum mengisi kamar hitung, larutan dikocok lagi.
Ø Kamar hitung diisi dengan menempelkan ujung clinipet pada tepi cover glass.
Ø Dibiarkan 2 menit agar sel-selnya mengendap dengan merata.
Ø Dihitung leukosit dalam 2 kotak besar didalam kamar hitung dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 45
Ø  Hasil pemeriksaan = jumlah leukosit X 100
Ø  Nilai Normal : 4000-10.000/mm3
Ø Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada blanko hasil

Diagram alir

7
Unit terkait
Poli umum,MTBS dan poli KIA







PEMERIKSAAN TROMBOSIT
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:
½
PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
PEMERINTAH KAB.
TAPIN

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
1.
Pengertian
Pemeriksaan Trombosit merupakan pemeriksaan Laboratorium untuk mengetahui dan menentukan jumlah sel trombosit dalam darah.
2
Tujuan
Untuk menentukan jumlah sel trombosit dalam darah seseorang dan Sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan trombosit, sehingga terhindar dari kesalahan prosedur
3
Kebijakan
Semua pasien baru dapat dimintakan pemeriksaan Trombosit atau pada pasien suspeck DHF
4
Referensi
  Good Laboratory Practise/GLP,  Pusdiknakes 2004
 Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5
Prosedur/Langkah-langkah
Ø  Sampel darah dapat diambil dari tangan kanan pasien baik pasien pada vena fosa cubiti (pangkal lengan) apabila gagal dapat diambil dari tangan kiri pada posisi yang sama atau pada vena radialis (kepalan tangan) sebanyak ± 1 cc menggunakan spuit       3 cc.
Ø  Darah yang didapat dimasukan kedalam tabung EDTA kemudian dapat langsung dilakukan pemeriksaan Trombosit.
Ø  Tabung reaksi diisi dengan larutan Rees Ecker sebanyak 995 μl
Ø Ditambah 5 μl darah EDTA dengan clinipet
Ø Homogenkan dengan menggunakan clinipet
Ø Didiamkan selama 3 menit
Ø Sebelum mengisi kamar hitung larutan dikocok lagi selama 3 menit
Ø Kamar hitung diisi dengan menempelkan ujung clinipet pada tepi cover glass.
Ø  Dibiarkan selama 10 menit (kalau perlu dalam cawan petridish yang didalamnya telah diberi kertas saring basah untuk mencegah kekeringan).
Ø  Dihitung semua trombosit yang terdapat dalam 1 mm atau dalam 80 kotak kecil dibawah mikroskop perbesaran 10 x 40.
Ø  Hasil pemeriksaan = jumlah Trombosit X 1000
Ø  Nilai Normal : 150000-400.000/mm3
Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada blanko hasil
6
Diagram alir

7
Unit terkait
Poli umum,MTBS dan poli KIA

PEMERIKSAAN HEMATOKRIT (HT)
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:
½
PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
PEMERINTAH KAB.
TAPIN

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
1.
Pengertian
Darah dengan anticoagulan isotonik dalam tabung diputar selama beberapa menit dengan   kecepatan 3000 rpm dan di hitung tinggi lapisan erytrosit terhadap lapisan plasma.
2
Tujuan
Untuk menentukan dan mengukur Volume erythrosit yang dipadatkan sehingga derajat anemia  atau polycethaemia seseorang diketahui.
3
Kebijakan
Semua pasien yang diindikasi menderita kekurangan dalam volume cairan terutama pada pasien DHF.
4
Referensi
Good Laboratory Practise/GLP,  Pusdiknakes 2004
 Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5
Prosedur/Langkah-langkah
Ø  Sampel darah dapat diambil dari tangan kanan pasien baik pada vena fosa cubiti (pangkal lengan) apabila gagal dapat diambil dari tangan kiri pada posisi yang sama atau pada vena radialis (kepalan tangan) sebanyak ± 1 cc menggunakan spuit 3 cc.
Ø  Isilah tabung mikrokapiler khusus dengan darah vena atau darah kapiler sebanyak 4/5 bagian.
Ø  Salah satu ujungnya ditutup dengan cara membakar atau dengan lilin (wax).
Ø  Masukkan tabung kapiler itu ke dalam sentrifuge   mikrohemtokrit dengan ujung yang tertutup diletakkan ke arah luar.
Ø  Putar selama 3-5 menit dengan kecepatan 16.000 rpm.
Ø  Bacalah nilai hematokrit dengan menggunakan grafik khusus atau alat khusus.
Ø  Hasil pemeriksaan : diukur pada skala khusus hematokrit dan dinyatakan
 dalam %










PUSKESMAS
BINUANG
PEMERIKSAAN HEMATOKRIT (HT)

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
SOP
No. Dokumen
:
1 B.5
No. Revisi
:
1
Tanggal Terbit
:
20 Mei 2016
Halaman
:
2/2

5
Prosedur/langkah-langkah
-        Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada  blanko hasil.
Nilai Normal  :
v  Laki-laki        : 40 - 48 %
v  Perempuan   : 37 – 43 %
6
Diagram alir

7
Unit terkait
Poli umum,MTBS dan poli KIA









  

PEMERIKSAAN LED
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:
1/1

PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
PEMERINTAH KAB.
TAPIN

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
1.
Pengertian
Pemeriksaan LED merupakan pemeriksaan Laboratorium untuk mengetahui dan menentukan laju endap darah
2
Tujuan
Sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan LED, sehingga terhindar dari kesalahan prosedur.
3
Kebijakan
Semua pasien baru dapat dimintakan pemeriksaan LED atau pada pasien dengan infeksi paru.
4
Referensi
Good Laboratory Practise/GLP,  Pusdiknakes 2004
 Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5
Prosedur/Langkah-langkah
Ø  Sampel darah dapat diambil dari tangan kanan pasien baik pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan pada vena fosa cubiti (pangkal lengan) apabila gagal dapat diambil dari tangan kiri pada posisi yang sama atau pada vena radialis (kepalan tangan) sebanyak ± 1 cc menggunakan spuit 3 cc.
Ø  Darah yang didapat dimasukan kedalam tabung berisi Natrium Citrat 3,8 % dengan perbandingan  1 : 4.
Ø  Darah diisap dengan tabung Westergreen sampai tanda 0
Ø  Lubang diatas ditutup dengan jari, ditempatkan pada rak Westergreesn dengan karet penutup sebagai alas tabung dan tabung diletakkan secara vertikal.
Ø  Tinggi plasma dibaca setelah satu jam dan dinyatakan dalam mm/jam.
Ø  Hasil pemeriksaan : Tinggi plasma dibaca setelah satu jam dan dinyatakan dalam mm/jam.
Nilai Normal :  0-20 mm/jam
Hasil ditulis dalam buku catatan pemeriksaan dan pada blanko hasil.

6
Diagram alir

7
Unit terkait
Poli umum,MTBS dan poli KIA






PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:
½
PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
PEMERINTAH KAB.
TAPIN

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
1.
Pengertian
Merupakan pemeriksaan darah untuk mengetahui jenis golongan darah seorang pasien
2
Tujuan
Untuk mendapatkan jenis golongan darah seorang pasien
3
Kebijakan
Semua pasien yang ingin mengetahui jenis golongan darahnya
4
Referensi
Good Laboratory Practise/GLP,  Pusdiknakes 2004
 Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5
Prosedur/Langkah-langkah
Dengan menggunakan hasil aglutinasi antara zat anti A dan B  dan  darah di letakkan pada objek glass sehingga di dapatkan jenis golongan darahnya
Alat      :
a.      Blood lancet
b.      Objek glass
c.       Kapas alkohol 70 %
d.      Autoclik
e.      Pengaduk
Reagensia :
a.      Reagen Anti A
b.      Reagen Anti B
Speciment :
Darah kapiler
Cara kerja :
Ø  Disiapkan alat dan reagen yang diperlukan
Ø  Letakkan masing-masing 1 tetes darah di sebelah dikiri dan kanan objek glass
Ø  Di sebelah kiri anti A, di kanan ditambahi anti B, diaduk sampai homogen dan digoyang lalu dilihat ada tidaknya aglutinasi
           Interpretasi hasil : ( + )  terdapat aglutinasi
                                          ( - ) tidak terdapat aglutinasi









PUSKESMAS
BINUANG
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
SOP
No. Dokumen
:
1 B.8
No. Revisi
:
1
Tanggal Terbit
:
20 Me i 2016
Halaman
:
2/2

5
Prosedur/langkah-langkah
Anti A
Anti B
Gologan Darah
( - )
( - )
O
( + )
( - )
A
( - )
( + )
B
( + )
( + )
AB
Dengan hasil intrpretasi bisa dilihat pada table berikut







6
Diagram alir

7
Unit terkait
Poli umum, MTBS , poli KIA






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar