SOP
(SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR) LABORATORIUM
IMUNOLOGI
DISUSUN OLEH :
SUHRAWARDI
SANDYTIA AMERTHA,A.Md.AK
UPT PUSKESMAS BINUANG
DINAS KESEHATAN KABUPATEN
TAPIN
2016
PEMERIKSAAN
WIDAL ( IMUNOLOGI )
|
||||||
SOP
|
No. Dokumen
|
:
|
||||
No. Revisi
|
:
|
|||||
Tanggal Terbit
|
:
|
|||||
Halaman
|
:
|
½
|
PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
|
|||
PEMERINTAH KAB.
TAPIN
|
dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513 201101 1 006
|
|||||
1.
|
Pengertian
|
Merupakan suatu pemeriksaan bakteri Salmonella sp
pada sampel darah seorang pasien yang diduga demam typhoid
|
||||
2
|
Tujuan
|
Untuk mengetahui ada tidaknya antibody terhadap kuman Salmonella sp
dalam sampel darah seorang pasien
|
||||
3
|
Kebijakan
|
Pasien yang dicurigai terserang demam typhoid
|
||||
4
|
Referensi
|
Good
Laboratory Practise/GLP, Pusdiknakes
2004
Penuntun LabKlinik , R.
GANDASOEBRATA,1992
|
||||
5
|
Prosedur/Langkah-langkah
|
Menggunakan slide dengan hasil reaksi
yang terjadi merupakan reaksi direct aglutinasi, yaitu reaksi antara antigen
yang ditambahkan dengan zat antibody specific membentuk kompleks antigen
antibidi berupa aglutinasi
Alat : a. Slide porseline
b. Klinipet
c. Yellow tip
d. Stik pengaduk
Reagensia : a. Antigen Salmonella typhi O
b. Antigen Salmonella typhi H
c. Antigen Salmonella paratyphi AO
d. Antigen Salmonella paratyphi BO
Speciment : Serum
Cara Kerja :
Ø Dipipet
masing-masing 20 µl serum. Diletakkan di atas slide
Ø Ditambahkan
masing-masing 1 tetes antigen, dicampur dengan menggunakan stik
Ø Digoyang
dengan memutar slide. Amati ada tidaknya aglutinasi
Interpretasi:
(+) terdapat aglutinasi
(-) tidak terdapat aglutinasi
|
||||
6
|
Diagram alir
|
|||||
7
|
Unit terkait
|
Poli umum , poli KIA, poli MTBS
|
PEMERIKSAAN
KEHAMILAN ( PPT)
|
||||||
SOP
|
No. Dokumen
|
:
|
||||
No. Revisi
|
:
|
|||||
Tanggal Terbit
|
:
|
|||||
Halaman
|
:
|
1/1
|
PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
|
|||
PEMERINTAH KAB.
TAPIN
|
dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513 201101 1 006
|
|||||
1.
|
Pengertian
|
Merupakan suatu pemeriksaan kehamilan cara cepat
terhadap urine pasien
|
||||
2
|
Tujuan
|
Untuk mengetahui ada tidaknya HCG pada urine pasien untuk menentukan
kehamilan seseorang pasien
|
||||
3
|
Kebijakan
|
Semua pasien yang ingin memeriksakan kehamilan
|
||||
4
|
Referensi
|
Good
Laboratory Practise/GLP, Pusdiknakes
2004
Penuntun LabKlinik , R.
GANDASOEBRATA,1992
|
||||
5
|
Prosedur/Langkah-langkah
|
Menggunakan test strip maka antibodi
conjugated merupakan antibody yang telah ditempeli (dikonjugasi) dengan
colloidal gold pada strip tes, antibody ini akan bereakssi dengan antibody
anti –hCG yang ada dalam sampel urine sehingga colloidal gold yang ada di
dalam alat tersebut akan berubah warna mementuk garis
Alat : Strip tes
Sampel : Urine
Cara
kerja:
Ø Ditampung
urine segar dalam wadah yang bersih
Ø Dicelupkan
strip tes sesuai dengan tanda panah pada alat selama 30-60 detik
Ø Angkat
strip, tunggu 3 menut, baca hasilnya
Interpretasi :
(+) muncul 2 garis
merah muda pada tanda C dan T
(-) muncul 1 garis
merah muda pada tanda C
|
||||
6
|
Diagram alir
|
|||||
7
|
Unit terkait
|
Poli umum, poli KIA
|
PEMERIKSAAN
NS1 Ag DENGUE
|
||||||
SOP
|
No. Dokumen
|
:
|
||||
No. Revisi
|
:
|
|||||
Tanggal Terbit
|
:
|
|||||
Halaman
|
:
|
1/1
|
PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
|
|||
PEMERINTAH KAB.
TAPIN
|
dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513 201101 1 006
|
|||||
1.
|
Pengertian
|
Merupakan suatu pemeriksaan untuk menentukan ada
tidaknya antigenvirus dengue di dalam tubuh pasien yang diduga demam DBD
panas pada hari 1s/d hari ke 3
|
||||
2
|
Tujuan
|
Untuk mengetahui ada tidaknya antigen terhadap virus dengue yang
terdapat dalam darah pasien
|
||||
3
|
Kebijakan
|
Pasien yang dicurigai terinfeksi DBD
|
||||
4
|
Referensi
|
Prosesur SD dengue NS1 Ag
|
||||
5
|
Prosedur/Langkah-langkah
|
Sampel
yang dapat dipergunakan
berupa
serum,
plasma, whole blood atau darah hemolysis ( Darah EDTA )
Cara
Kerja :
Ø Sampel
dimasukkan ke dalam sumur alat NS1 sebanyak 3 tetes
Ø Diamkan
( bila dengan whole blood ditambahkan buffer 3 tetes )
Ø Dibaca rentang waktu 5-20 menit
Ø Pembacaan
tidak boleh lebih dari 20 menit dikhawatirkan garis merah akan hilang,
pembacaan jadi negative palsu
Interpretasi hasil:
(-) Bila tidak terdapat 2 garis
merah ( handa ada 1 garis merah pada “ C “ )
(+) Bila terdapat garis merah
pada “ C “ dan “T”
|
||||
6
|
Diagram alir
|
|||||
7
|
Unit terkait
|
Poli umum , poli MTBS
|
PEMERIKSAAN
Ig G & Ig M
ANTI DENGUE
|
||||||
SOP
|
No. Dokumen
|
:
|
||||
No. Revisi
|
:
|
|||||
Tanggal Terbit
|
:
|
|||||
Halaman
|
:
|
1/1
|
PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
|
|||
PEMERINTAH KAB.
TAPIN
|
dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513 201101 1 006
|
|||||
1.
|
Pengertian
|
Merupakan suatu pemeriksaan untuk menentukan ada
tidaknya antibodi virus dengue di dalam tubuh pasien yang diduga demam DBD
panas pada hari 4s/d hari ke 7
|
||||
2
|
Tujuan
|
Untuk mengetahui ada tidaknya anntibodi terhadap virus dengue yang
terdapat dalam darah pasien
|
||||
3
|
Kebijakan
|
Pasien yang dicurigai
terinfeksi DBD
|
||||
4
|
Referensi
|
Prosedur dengue SD IgG / IgM WB
|
||||
5
|
Prosedur/Langkah-langkah
|
Menggunakan
sampel dapat berupa
serum, plasma, whole blood atau darah hemolysis ( darah EDTA )
Cara kerja :
Ø Masukkan
serum / plasma 10 µl
Ø Ditetesi
Buffer 4 tetes
Ø Dibaca
rentang waktu 15-20 menit
Ø Pembacaan
tidak boleh lebih dari 20 menit dikhawaatirkan garis merah akan hilang,
pembacaan jadi negative palsu
Interpretasi hasil:
(-) Bila tidak terdapat 2 garis
merah ( tanda ada 1 garis merah pada “ C “ )
(+) Ig G Bila terdapat garis
merah pada “ C “ dan “Ig G”
(+) Ig M Bila terdapat garis
merah pada “ C “ dan “Ig M”
(+) Ig G dan M Bila terdapat
garis merah pada “ C “ dan “Ig G dan Ig M”
|
||||
6
|
Diagram alir
|
|||||
7
|
Unit terkait
|
Poli umum , poli MTBS
|
PEMERIKSAAN
Ig G & Ig M
TYPHOID
|
||||||
SOP
|
No. Dokumen
|
:
|
||||
No. Revisi
|
:
|
|||||
Tanggal Terbit
|
:
|
|||||
Halaman
|
:
|
1/1
|
PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
|
|||
PEMERINTAH KAB.
TAPIN
|
dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513 201101 1 006
|
|||||
1.
|
Pengertian
|
Merupakan suatu pemeriksaan untuk menentukan ada
tidaknya antibodi salmonella typhi dan salmonella paratyphi dalam darah
seseorang
|
||||
2
|
Tujuan
|
Untuk mengetahui ada tidaknya anntibodi salmonella typhi dan
salmonella paratyphi yang terdapat
dalam darah pasien
|
||||
3
|
Kebijakan
|
Pasien yang dicurigai terserang demam typhoid
|
||||
4
|
Referensi
|
Prosedur Typhoid IgG/IgM
|
||||
5
|
Prosedur/Langkah-langkah
|
Menggunakan
sampel dapat berupa
serum, plasma.
Cara kerja :
Ø Sampel
30 µl dimasukkan ke dalam sumur alat Ig G dan M typhoid
Ø Ditetesi
Buffer 1 tetes
Ø Dibaca
rentang waktu 15 menit
Ø Pembacaan
tidak boleh lebih dari 15 menit dikhawaatirkan garis merah akan hilang,
pembacaan jadi negative palsu
Interpretasi hasil:
(-) Bila tidak terdapat 2 garis
merah ( tanda ada 1 garis merah pada “ C “ )
(+) Ig G Bila terdapat garis
merah pada “ C “ dan “Ig G”
(+) Ig M Bila terdapat garis
merah pada “ C “ dan “Ig M”
(+) Ig G dan M Bila terdapat
garis merah pada “ C “ dan “Ig G dan Ig M”
|
||||
6
|
Diagram alir
|
|||||
7
|
Unit terkait
|
Poli umum , poli MTBS
|
PEMERIKSAAN
HIV RAPID TEST
|
||||||
SOP
|
No. Dokumen
|
:
|
||||
No. Revisi
|
:
|
|||||
Tanggal Terbit
|
:
|
|||||
Halaman
|
:
|
1/1
|
PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
|
|||
PEMERINTAH KAB.
TAPIN
|
dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513 201101 1 006
|
|||||
1.
|
Pengertian
|
Merupakan suatu pemeriksaan untuk menentukan ada
tidaknya antibodi virus HIV di dalam tubuh pasien
|
||||
2
|
Tujuan
|
Untuk mengetahui ada tidaknya antibodi terhadap virus HIV yang
terdapat dalam darah pasien
|
||||
3
|
Kebijakan
|
Pasien yang ingin melakukan pemeriksaan HIV dan pasien yang dicurigai
beresiko tinggi tertular HIV
|
||||
4
|
Referensi
|
Prosedur HIV Rapid tes
|
||||
5
|
Prosedur/Langkah-langkah
|
Menggunakan cara cepat dan buffer sebagai penggeraknya
maka dilakukan pemeriksaan darah dengan cara kerja sebagai berikut:
Ø Darah
dimasukkan ke dalam sumur HIV sebanyak 2 tetes
Ø Dimasukkan
buffer HIV sebanyak 3 tetes
Ø Diamkan
dan baca hasil dalam rentang waktu 5-15 menit
Ø Dibaca
hasilnya dengan memperhatikan pita merah yang terbentuk
Interpretasi hasil:
(-) Jika hanya terdapat 1 pita
merah pada tanda “ C “
(+) Jika terdapat 2 pita merah
pada tanda “ C dan ‘ T ‘
Apabila hasil positif
pemeriksaan di lakukan ke stik HIV lanjutan
|
||||
6
|
Diagram alir
|
|||||
7
|
Unit terkait
|
Poli umum , poli KIA
|
PEMERIKSAAN
SYPHILIS
|
||||||
SOP
|
No. Dokumen
|
:
|
||||
No. Revisi
|
:
|
|||||
Tanggal Terbit
|
:
|
|||||
Halaman
|
:
|
1/1
|
PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
|
|||
PEMERINTAH KAB.
TAPIN
|
dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513 201101 1 006
|
|||||
1.
|
Pengertian
|
Merupakan suatu pemeriksaan untuk menentukan ada
tidaknya antibodi syphilis di dalam tubuh pasien
|
||||
2
|
Tujuan
|
Untuk mengetahui ada tidaknya antibodi terhadap syphilis yang terdapat
dalam darah pasien
|
||||
3
|
Kebijakan
|
Pasien yang ingin memeriksakan dirinya sendiri dan pasien yang
dicurigai tertular syphilis
|
||||
4
|
Referensi
|
Prosedur syphilis rapid tes
|
||||
5
|
Prosedur/Langkah-langkah
|
Cara Kerja :
Ø Darah
dimasukkan ke dalam sumur Syphilis sebanyak 10µl ( plasma atau serum ) atau
20 µl untuk sampel whole blood
Ø Dimasukkan
buffer untuk Syphilis sebanyak 4 tetes
Ø Diamkan
dan baca hasil dalam rentang waktu 5-20 menit
Ø Dibaca
hasilnya dengan memperhatikan pita merah yang terbentuk
Interpretasi hasil:
(-) Jika hanya terdapat 1 pita
merah pada tanda “ C “
(+) Jika terdapat 2 pita merah
pada tanda “ C dan ‘ T ‘
|
||||
6
|
Diagram alir
|
|||||
7
|
Unit terkait
|
Poli umum, poli KIA
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar