Jumat, 11 November 2016

Contoh SOP LABORATORIUM BAKTERIOLOGI



SOP

(SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR) LABORATORIUM
BAKTERIOLOGI




DISUSUN OLEH :
SANDYTIA AMERTHA, A.Md.AK
SUHRAWARDI



PUSKESMAS BINUANG
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TAPIN
2016
PEMERIKSAAN BTA ( ZHEIL NEELSEN )
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:
1/3
PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
PEMERINTAH KAB.
TAPIN

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
1.
Pengertian
Merupakan suatu pemeriksaan bakteri tahan asam pada sampel sputum terhadap pasien yang di duga terinfeksi tuberculosis
2
Tujuan
Untuk mendapatkan jenis bakteri tahan asam yang mungkin terkandung didalam sampel sputum seorang passien yang diduga terinfeksi tuberculosis guna membantu dokter dalam menegakkan diagnose
3
Kebijakan
Semua pasien yang dicurigai terinfeksi tuberculosis
4
Referensi
Good Laboratory Practise/GLP,  Pusdiknakes 2004
 Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5
Prosedur/Langkah-langkah
Dengan prinsip pada pewarnaan zheil neelsen dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak yang sukar ditembus oleh cat. Oleh karena pengaruh fenol dan pemanasan maka lapisan lilin dan lemak itu dapat tembus cat basic fuchsin. Pada waktu pencucian dengan assam alcohol warna fuchsin tidak lepas. Sedangkan pada bakteri tidak tahan asam akan luntur dan menyerap warna biru dari methylene blue

Alat                 :
a.     Objek glass
b.     Lidi
c.      Lampu spirtus
d.     Rak pewarnaan
e.     Mikroskop
f.       Sarung tangan
Reagensia       :
a.     Carbol Fuchsin 0,3 %
b.     HCl Alkohol 3 %
c.      Methylene blue 0,3 %
d.     Oil emersi
Bahan pemeriksaan: Sputum/ Dahak



PUSKESMAS
BINUANG
PEMERIKSAAN BTA ( ZHEIL NEELSEN )

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:


5
Prosedur/langkah-langkah
Cara kerja:
1.     Disiapkan alat dan reagensia yang di butuhkan.
2.     Kaca objek di beri nomor kode,nama pasien pada sisi kanan objek glass.
3.     Diambil sputum pada bagian yang kental ( kuning kehijauan ) menggunakan lidi
4.     Dioleskan sputum pada objek glasss secara spiral, merata, ukuran 2x3 cm. Apusan sputum jangan terlalu tebal dan jangan terlalu tipis
5.     Dikeringkan 5-10 menit di udara terbuka. Jangan terkena sinar matahari langsung. Sisa lidi dimasukkan ke dalam larutan bayclin yang sudah diencerkan.
6.     Setelah sedian kering dilakukan fiksassi dengan menggunakan dengan melewatkan apussan sputum yang menghadap ke atas lampu spirtus 3x, diletakkan sediaan sputum diatas rak pewarnaan
7.     Diteteskan larutan carbol fuchsin 0,3 % sampai menutupi permukaan sedian
8.     Dipanaskan sampai keluar asap tidak boleh sampai mendidih atau kering, lalu diamkan selama 5 menit
9.     Dibilas dengan air mengalir sampai zat warna terbuang
10.  Diteteskan asam alcohol sampai warna fuchsin hilang
11.  Dibuang sisa larutan pada kaca sediaan. Dibilas dengan air mengalir sampai zat warna terbuang
12.Diteteskan larutan methylene blue 0,3% sampai menutupi seluruh permukaan, diamkan selama 20 detik
13.Dibilas dengan air mengalir perlahan, sediaan dikeringkan diatas udara terbuka. Jangan terkena sinar matahari langsung
14.Sediaan diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif 100x,dilihat ada tidaknya ada BTA pada sediaan
















PUSKESMAS
BINUANG
PEMERIKSAAN BTA ( ZHEIL NEELSEN )

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:


5
Prosedur/langkah-langkah
Interpretasi menurut IUATLD:
a.     Tidak ditemukan BTA/100 LP            : (-)
b.     Ditemukan 1-9 BTA/100 LP                : Scanty (ditulis jumlah kuman)
c.      Ditemukan 10-99 BTA/100LP               : (1+)
d.     Ditemukan 1-10/LP                            : (2+)
e.     Ditemukan ≥ 10 BTA/ LP                    : (3+)
6
Diagram alir

7
Unit terkait
Poli umum , poli KIA


























PEMERIKSAAN MALARIA
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:
½
PUSKESMAS
BINUANG
Jl. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
PEMERINTAH KAB.
TAPIN

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
1.
Pengertian
Merupakan suatu pemeriksaan parasitology untuk menemukan parasit malaria di dalam darah pasien yang diduga terinfeksi parasit malaria
2
Tujuan
Untuk mengetahui ada tidaknya parasit malaria di dalam darah seorang pasien yang diduga terinfeksi parasit malaria guna membantu menegakkan diagnose
3
Kebijakan
Semua pasien yang terindikasi atau dicurigai terinfeksi penyakit malaria
4
Referensi
Good Laboratory Practise/GLP,  Pusdiknakes 2004
 Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5
Prosedur/Langkah-langkah
Menggunakan darah yang di olah sedemikian rupa dan diwarnai seperti cara berikut ini yaitu, cara kerja;
a.      Cara pembuatan sediaan darah tebal
·     Darah diambil sebanyak 20µl, teteskan di atass objek glas
·     Tetesan darah dilebarkan hingga mencapai dameter1,5 cm
·     Keringkan dan jaga agar terhindar dari lalat, lipas, semut,nyamuk dan binatang lainnya
b.     Cara membuat sediaan darah tipis
·     Darah diambil sebanyak 20 µl, teteskan di atas objek glass
·     Tetesan darah dibuat apusan darah
·     Keringkan dan jaga agar terhindar dari lalat, lipas, semut, nyamuk dan binatang lainnya
c.      Pewarnaan Geimsa
·     Sediaan yang sudah kering (sediaan darah tebal ) ditetesi dengan cat geimsa ( 1 tetes geimsa : 1 cc aquadest ) diamkan selama 20-30 menit, bilas dengan aquadest keringkan, lihat dibawah mikroskop objektif 100x








PUSKESMAS
BINUANG
PEMERIKSAAN MALARIA

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:


5
Prosedur/langkah-langkah
·  Sediaan yang sudah  kering ( sedian darah tipis ) di tetesin methanol, buang sisa methanol, tetesi dengan cat geimsa biarkan selama 30 menit, bilas dengan aquadest, keringkan , lihat dibawah mikroskop objektif 100x
·  Dilaporkan hasilnya berupa nama species dan tingkat positifnya
6
Diagram alir

7
Unit terkait
Poli umum , poli KIA

























PEMERIKSAAN FILARIA
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:

PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
PEMERINTAH KAB.
TAPIN

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
1.
Pengertian
Merupakan suatu pemeriksaan parasit terhadap pasien yang di duga terinfeksi filariasis
2
Tujuan
Untuk mengetahui ada atau tidaknya cacing filaria dalam darah seseorang dalam membantu dokter dalam menegakkan diagnose
3
Kebijakan
Semua pasien yang dicurigai terkena filaria
4
Referensi
Good Laboratory Practise/GLP,  Pusdiknakes 2004
 Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
Buku saku Analis kesehatan revisi ke-3 www.analismuslim.blogspot.com
5
Prosedur/Langkah-langkah
Alat                 :
1.     Objek glass
2.     Rak pewarnaan
3.     Mikroskop
4.     Auto clik
5.     Lancet
Reagensia       :
1.     Reagens giemsa 3%
2.     Aquades
Bahan pemeriksaan: darah kapiler yang di ambil pada malam hari
Cara kerja :
1.     Teteskan satu tetes darah kapiler pada objek glass
2.     Gunakan ujung objek glass lainya untuk membentuk lingkaran dengan dia meter 1x3 cm
3.     Hemolisis dengan air sampai warna merah hilang, keringkan
4.     Fiksasi dengan metanol 1-2 menit
5.     Warnai dengan giemsa 3% selama 15-20 menit
6.     Cuci dengan air mengalir
7.     Keringkan dan periksa di bawah mikroskop




PEMERIKSAAN KUSTA
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:
 2016
Halaman
:
1/3
PUSKESMAS
BINUANG
JL. Raya Timur no.1 Telp (0517)36030 Binuang
PEMERINTAH KAB.
TAPIN

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
1.
Pengertian
Merupakan suatu pemeriksaan bakteri tahan asam pada terhadap pasien yang di duga terinfeksi kusta
2
Tujuan
Untuk mendapatkan jenis bakteri tahan asam yang mungkin terkandung didalam seorang passien yang diduga terinfeksi kusta guna membantu dokter dalam menegakkan diagnose
3
Kebijakan
Semua pasien yang dicurigai terinfeksi kusta
4
Referensi
Good Laboratory Practise/GLP,  Pusdiknakes 2004
 Penuntun LabKlinik , R. GANDASOEBRATA,1992
5
Prosedur/Langkah-langkah
Dengan prinsip pada pewarnaan zheil neelsen dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak yang sukar ditembus oleh cat. Oleh karena pengaruh fenol dan pemanasan maka lapisan lilin dan lemak itu dapat tembus cat basic fuchsin. Pada waktu pencucian dengan assam alcohol warna fuchsin tidak lepas. Sedangkan pada bakteri tidak tahan asam akan luntur dan menyerap warna biru dari methylene blue

Alat                 :
a.     Objek glass
b.     Pisau pasturi
c.      Lampu spirtus
d.     Rak pewarnaan
e.     Mikroskop
f.       Sarung tangan
Reagensia       :
e.     Carbol Fuchsin 0,3 %
f.       HCl Alkohol 3 %
g.      Methylene blue 0,3 %
h.     Oil emersi
Bahan pemeriksaan: cuping telinga kanan dan kiri



PUSKESMAS
BINUANG
PEMERIKSAAN KUSTA

dr. H. Widhi Susanto
NIP. 19830513  201101 1 006
SOP
No. Dokumen
:

No. Revisi
:

Tanggal Terbit
:

Halaman
:


5
Prosedur/langkah-langkah
Cara kerja:
1.    Disiapkan alat dan reagensia yang di butuhkan
2.     Jepit telinga kanan pasien dengan tangan sampai warna kuning pucat ( tidak ada lagi darah) begitu juga dengan telinga kiri pasien
3.     Dengan pisau pasturi buat sayatan tipis di telinga pasien, jangan terlalu dalam sampai keluar serum dari telinga pasien
4.     Serum yang didapat di letakkan di objek glass dan dibentuk lingkaran kecill, dikeringkan 5-15 menit di udara terbuka. Jangan terkena sinar matahari langsung
5.     Setelah sedian kering dilakukan fiksassi dengan menggunakan dengan lampu spirtus 3x, diletakkan sediaan diatas rak pewarnaan
6.     Diteteskan larutan carbol fuchsin 0,3 % sampai menutupi permukaan sedian
7.     Dipanaskan sampai keluar asap tidak boleh sampai mendidih atau kering, lalu diamkan selama 5 menit
8.     Dibilas dengan air mengalir sampai zat warna terbuang
9.     Diteteskan asam alcohol sampai warna fuchsin hilang
10.  Dibuang sisa larutan pada kaca sediaan. Dibilas dengan air mengalir sampai zat warna terbuang
11.  Diteteskan larutan methylene blue 0,3% sampai menutupi seluruh permukaan, diamkan selama 20 detik
12.  Dibilas dengan air mengalir perlahan, sediaan dikeringkan diatas udara terbuka. Jangan terkena sinar matahari langsung
13.  .Sediaan diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif 100x,dilihat ada tidaknya ada BTA pada sediaan
14.  Hasil di tuliskan
a.     Cuping kanan : Negatif atau positif
b.     Cuping kiri      : Negatif atau positif
6
Diagram alir

7
Unit terkait
Poli umum



Tidak ada komentar:

Posting Komentar